Senin, 01 September 2025

Merpati Putih Telah Kehilangan Sayapnya

 21 Juli 2025

Tepat di ulangtahunku yang ke-25 tidak ada yang spesial, tidak mau spesial juga, tidak mau dirayakan, berharap diberi “selamat ulangtahun” sekitar aja tidak sama sekali, entah kenapa ini adalah ulangtahun paling “biasa aja” rasanya tidak enak, hanya beribu ribu muhasabah diri yang terlintas, apa saja yang sudah aku lakukan selama 25 tahun hidup. Dulu pernah ditanya, pembahasan ringan basa basi di jam istirahat sekolah, “kamu pengen nikah umur berapa ?” katanya, ada yang jawab 22 23 21 kujawab “umur berapa paling maksimal perempuan menikah ?” “dua puluh lima” kata temanku yang saat itu usianya masih belasan, oke kujawab dengan mudahnya “oke aku menikah di 25” diantara semua yang menjawab 22 21 23 aku sendiri yang mencari angka maksimal menurut mereka. Belum terbukti apakah ucapan itu tercapai atau tidak, akan ku tulis cerita hal ini lagi di usiaku yg ke 26 besok, apakah ucapan masa kecil nya tercapai (?).

2011 malam hari

"Galih besok kalau udah besar cita citanya mau jadi apa" kata laki laki yang sudah berumur rambutnya banyak putih tapi dipaksa hitam dengan cat rambut, sambil belajar berhitung dan mengerjakan soal hitung hitungan yang beliau berikan (aku suka matematika), tanpa mengalihkan pandangan dari buku, kujawab “mau jadi pramugari kalo ngga jadi pegawai bank” itu adalah jawaban paling konsisten dari aku sd sampai kuliah. Mbahku, orang yang paling sayang sama aku, cucu perempuan satu satunya, bapak guru paling terkenal, usia 70 tahun lebih masih punya meja belajar dengan banyak buku anatomi tubuh tebal di ujung meja, bertumpuk di ujung sampai miring. kacamata frame silver dan rajin membaca di usianya, bukan untuk meneliti jurnal, dia belajar untuk memahami tubuhnya, untuk mengerti kondisi kesehatanya sendiri. Aku juga suka duduk disana, dipangku, diajari, diceritakan bagaimana perjuangan dia hidup, diajari matematika, bagaimana caranya menghitung perkalian dengan jari, dan diajari catur sampai ngantuk di usia sd tapi tidak pernah menang dari beliau, pintar dan hebat memang beliau ini, melihat beliau dari kecil dengan cara dia mempelajari segalanya, membuatku termotivasi untuk selalu belajar, apapunn itu dimanapun dan bagaimanpun caranya akan selalu ada hal yang bisa dipelajari.

2012 Ujian nasional sekolah dasar

Seharusnya di masa masa ini adalah waktu paling banyak ku habiskan untuk duduk di meja mbahku, bersamanya… membawa buku dan kotak pensil besi yang nyaring kalo dibawa jalan di tas ke sekolah, nyatanya, aku banyak waktu di jalan, mbahku, guruku sudah tidak duduk di mejanya lagi, dia berbaring di sebuah paviliun rumahsakit di banyumas, satu bulan, jaraku ke sekolah yang biasanya 5 menit jalan kaki, satu bulan lebih jarak ku pulang menjadi 1 jam, aku turut pindah, diminta guruku turut ikut tinggal paviliun, bersama mbahku, guruku sayang. Buku dan pensil selalu ku bawa, tapi tidak ada pelajaran tambahan lagi setelah sholat maghrib, guruku harus banyak tidur dan istirahat kata bu dokter. Desember 2012 guruku gugur, beliau bahkan gagal mempelajari dirinya sendiri, sementara aku ? tidak usah ditanya. 

Seperti penulis yang kehilangan bukunya, papan catur telah kehilangan rajanya.


2012-2022 

Setelah papan catur kehilangan rajanya, pion kecil ini masih mencoba tetap berjalan, melanjutkan hidupnya, berat dan mustahil, tapi dia pemberani, kecil dan berani, benar benar pemberani, berjalan sendiri, mencari jalan sendiri, belajar bagaimana caranya menjadi “hidup”, sekali lagi dia sendirian. Orangtuaku sibuk, ntahlah aku nggatau, pokoknya sibuk, dan jarang ada di setiap proses belajarku. Orangtuaku, ibuku, sayangku, surgaku, hidup dan matiku, berjuang habiss berpikir bagaimana caranya aku dan semua anaknya bisa makan hari ini, besok, sampai lusa, bagaimana aku dan saudara kandungku bisa sekolah tanpa kekurangan apapun, tak pernah kurang wahai surgaku, ini semua lebih dari cukup, aku yakin mereka mau mendampingi dan mengerti proses belajar, tapi mereka punya keterbatasan, punya kapasitas, banyak yang dipikirkan dan lebih penting saat itu, tidak apa, sama sekali aku tidak marah, aku mengerti.

Merpati putih sedang menyiapkan sayap terbaiknya sendiri.


2023

Entah apa yang kuperbuat dan kupelajari 10 tahun terakhir, aku merasa hidupku menjadi lebih mudah, ntah karena memang aku belajar atau  sebatas beruntung, tidak ada yang tau. 2023 awal jalan hidupku mulai membaik, hal yang orang usahakan dengan susahnya, yang teman sebayaku perjuangkan dengan segala kemampuanya, aku dapatkan dengan mudah, tanpa usaha berlebih, tanpa perjuangan yang berdarah darah. Batu pijakan pertamaku ku dapatkan, dengan waktu yang sangat singkat, bukan sekedar batu biasa, batu itu adalah batu brilian. Cita citaku yang kupegang dengan kosisten dari keci, dibayar lunas di Febuari 2023. Banyak hal yang kupelajari disana, tapi masih kurang, rasanya tidak pernah cukup kalau tentang belajar, haus. Merasa ternyata cita citaku yang sudah tercapai adalah bukan tempat aman, aku mau belajar lagi, aku mau jadi guru. Kembali kudapatkan jalanku belajar dengan mudahnya, kurang dari seminggu, proses berpikir, proses meminta, proses memohon jalan dari-Nya. Tidak ada yang menarik hanya belajar layaknya pelajar magister pada umunya, dan belajar menjadi employee yang baik. Kembali lagi kemudahan itu kudapatkan, selalu menjadi yang tebaik diantara para yang tebaik selama hampir setahun, tidak ada yang tau untuk apa, nikmati saja, walaupun tidak terlalu  penting, pikiranku cuma bagaimana caranya aku cepat menjadi guru. April lalu pertanyaan itu terjawab, pertanyaan untuk apa semua predikat ini selain beban menjadi bertambah dan dianggap si serba bisa, padahal kosong, aku hanya beruntung. 

April tengah sampai juni awal, ntah apa yang terjadi, semua begitu cepat, hanya kupenuhi undangan dari pemegang pena tertajam di tempatku berpijak, hanya kujawab pertanyaanya dengan santai tanpa belajar, kujawab semua soal aneh dan sulit yang diberikan sekali lagi tanpa belajar, semua fasilitas disediakan, aku hanya perlu membawa badan, dan isi kepala yang tidak seberapa. Ternyata aku menjadi salah satu dari 4 yang lolos dari 76, semakin bingung semakin tidak tau ini arah hidupku mau dibawa kemana ya ? sekitarku riuh penuh dengan tepuk tangan, gila, semakin bingung. Kucoba nikmati, kujalani, berat tapi aku bersama kunci surgaku, mamahku sayang menemaniku disini, di purbalingga, selalu kukeluhkan tidak mau kuambil kesempatan yang katanya emas ini dengan alasan aku sendirian disana tidak ada siapa siapa sama sekali, dibantah dengan jawaban mamah "Mamah temani ya kesana, sampai kamu betah". 

Bocah kecil sedang belajar sepeda dengan ban tambahan di kanan dan kirinya. 

Satu bulan setelahnya bocah kecil ini sudah mulai bisa bersepeda tanpa ban tambahan di kanan dan kirinya, roda tambahanya masih ada, lengkap, dan selalu siap membantuku kapan saja, aku mulai percaya diri, kupikir karena aku bisa, ternyata salah, ini karena aku merasa ada yang bisa membantuku kapan saja, selalu setia, aku aman. Bundaku sayang, selalu bangga dengan semua yang aku lakukan, fans nomer satu, yang bangga setiap aku melakukan hal kecil, sekecil aku berani berenang di laut  dia bangga sebegitunya, fotoku dipasang di story bekali kali. Bunda sayang aku. Bundaku sayang, selalu tersenyum dengan bangganya melihatku menari dengan hidup dan semua jalan hidup yamg kupilih, selalu menceritakan ke semua kawanya, "putriku luar biasa hebat". 

Merpati putih dengan sayap yang semakin kuat dan besar siap terbang semakin jauh dan lebih tinggi lagi, bundaku, sayap kananku"

Pernah kubaca entah dimana, rejeki bisa datang dari 3 hal

1. Sebab kau berusaha

2. Sebab kau diberi

3. Sebab kau pernah memberi

Dengan semua yang ku dapatkan selama ini ? rejekiku datang darimana ? aku merasa tidak ketiganya. Im no privileged at all, but Allah make it. Masyallah

Dengan sayap kuat dan besar yang kumiliki, aku berjanji akan terbang jauh lebih tinggi lagi menuju tak terbatas, berjalan sudah bisa, bersepeda tanpa roda tambahan sudah bisa, selanjutnya adalah belajar terbang, dengan sayap yang diberikan tuhan dan bundaku, sungguh itu adalah kekuatan terbesar.

29 Juli 2025 malam

8 hari setelah ulangtahunku yang ke-25, kudapatkan kabar, sayap kananku, surgaku, cinta matiku, bundaku sayang, tidak berdaya. Kenapa wahai sayap kananku sayangku ? aku bingung, dua hari yang lalu masih kucium tanganya yang hangat sambil tersenyum dan berdoa keselamatan untuku. Bundaku sedang berjuang diruangan dingin itu sendirian. 

Perjuangan melawan sakitnya jelas terlihat meski sayangku diam tak bergerak, kubisikan di telinga putihnya "mamah, galih disini, galih dateng, berjuang bareng ya ma, galih temani sampai mama bisa seperti mamah menemani aku satu bulan yang lalu" tidak ada jawaban, hanya tangan panas yang berusaha bergerak menggenggam tanganku tapi tak berdaya. 

"Yallah seperti engkau yang selalu mengabulkan doaku dengan mudahnya, hamba mohon dengan segala kerendahan hati, dengan segala ketidakmungkinan yang terlihat jelas didepan mata, kembalikan ibuku apapun kondisinya, tukar dengan semua doa yang akan kau kabulkan dan sudah kau rencanakan untuku kedepan, tukar 1000 doa dengan 1 ini, hamba mohon dengan segala keterbatasan, tidak ada yang tidak mungkin bagimu, jangan turut memintanya, berikanlah, kembalikanlah"

31 Juli 2025 06.30 tepat 10 hari setelah ulangtahunku, sayap kananku lepas, tidak lagi bisa menemaniku terbang lebih tinggi. Bundaku diminta tuhan selamanya........

Ditengah hancurnya hidupku, satu pertanyaan yang selalu terngiang saat itu ? "kenapa Yallah ? doaku selalu kau kabulkan dengan mudahnya, hal hal tidak penting itu selalu dikabulkan dengan cepatnya, kenapa kali ini tidak bisa ? ini paling penting diantara segalanya tapi kenapa tidak bisa ?" 

Merpati putih baru saja kehilangan sayapnya.

Pertanyaan di bab rejeki itu terjawab, semua rejekiku datang bukan karena aku berusaha, aku diberi atau aku pernah memberi, tapi karena ibuku, sayangku, surgaku, cinta matiku yang membuat semua hidupku menjadi mudah, aku seorang diri sungguh tak berdaya, berdoa saja tidak becus, banyak gaya aku bisa karena aku adalah aku (?) berdoa seorang diri selama 3 hari aja tidak tembus sama sekali. Sumber kekuatanmu, yang membuat doa dan impianmu menjadi nyata sedang tidak berdaya, tidak bisa membantu, pantas doanya tidak terkabul. Sungguh menjadi sadar sesadar sadarnya, aku seorang diri bukanlah apa apa, tak berdaya sama sekali, saat itu aku berdiri saja kakiku tidak mampu. 

Pelari handal telah kehilangan kakinya. 

Pernah melihat ilustrasi gelas yang diisi dengan beberapa bola golf ? kemudian sisa ruangnya diisi dengan pasir ? ibarat gelas itu, sekarang gelasku sudah kosong, bola golf sebagai elemen terbesar dan penting itu sudah tiada, yang ada hanya sisa pasir yang bahkan tidak menyentuh setengah dari besarnya gelas. Kosong. Aku suka membagikan cerita, apa yang sedang kulakukan dan berbagi keindahan yang aku lihat didepan mata, aku bagi dengan layar kecil itu agar kalian juga turut menikmati keindahan yang sama. Tapi untuk sekarang ketertarikan itu habis tak bersisa. Kemaren, gelasku penuh dengan bola golf dan pasir, yang kubagikan ke kalian ibarat pasir yang jatuh disekitaran gelas yang sudah penuh itu, tumpahan pasir karena gelasnya sudah penuh oleh kebahagian, itu yang kubagi, tapi sekarang ? gelasku kosong, nanti aku bagi lagi pasir pasir itu kalau gelasku sudah penuh kembali, pelan pelan ku isi gelas itu dengan pasir sebutir demi sebutir sampai penuh, ntah kapan.

Sebegitu kosongnya, pernah ku berpikir, sebenernya kita berdua sudah sama sama mati, yang membedakan hanya saja ibuku, surgaku, cinta matiku berhenti bernafas. Selebihnya aku hanya menjalani hidup agar tidak mati kelaparan, tidak menjadi aib ketika namaku disandingkan dengan nama ibuku. 

Pemanah handal telah kehilangan busurnya.

Pernah kubaca, ada cerita tentang seseorang yang kehilangan warna dalam melihat, dia hanya bisa melihat hitam abu dan putih, monokrom saja, tapi ketika ada teknologi yang menciptakan kacamata agar orang itu bisa melihat dunia dengan warna yang begitu hebatnya, betapa bahagianya orang itu, menangis, sujud terheran heran dengan apa yang selama ini tidak pernah dia nikmati. Kadang kita lupa bersyukur, sesimpel kita bersyukur bisa melihat warna dunia ini saja pasti tidak pernah terlintas. Aku belajar dari cerita itu, aku diam tidak mau terlalu mengeluh dengan semua yang terjadi akhir akhir ini, aku takut dihukum tuhan atas banyaknya nikmat yang tidak pernah disadari, aku takut dihukum seperti kemaren. Tuhan marah.

30 Agustus 2025

Merpati tanpa sayap terlelap dengan sajadah tebalnya sehabis subuh, di mimpinya, sayap yang sudah lama hilang kembali menghampiri, memeluknya, sayapnya cantik sekali, tersenyum tulus, dalam peluknya sayap itu berdoa “Yallah berkahilah semua ilmu dan isi yang ada di kepala anaku galih cahyati, jadikan semua yang didalamnya menjadi penolongnya, baik di dunia mapun di akhiratmu” setelahnya, merpati putih semakin hancur tak berdaya diatas sajadah panjangnya.

Di tempat yang jauhh lebih tenang itu..

Tolong sampaikan kepada tuhan

Berikanku kekuatan

Keluarkan aku segera dari ketersesatan dalam kesedihan ini

Katakan pada-Nya untuk selalu menjagaku membersamai langkahku

Kuatkan aku

Dan memberikan kekuatan yang sama seperti yang selalu kau berikan 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Merpati Putih Telah Kehilangan Sayapnya

 21 Juli 2025 Tepat di ulangtahunku yang ke-25 tidak ada yang spesial, tidak mau spesial juga, tidak mau dirayakan, berharap diberi “selamat...